HALUAN KALBAR - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Haryadi S. Triwibowo meminta warga selalu mewaspadai datangnya curah hujan yang acap kali melanda Kota Pontianak akhir-akhir ini.
"Satu hal yang harus diwaspadainya jika hujan melanda adalah ancaman banjir yang memang mau tidak mau harus kita hadapi. Beda dengan Pontianak 20 tahun lalu yang jika hujan dianggap biasa saja, namun saat ini jika hujan kita pasti merasa was-was lantaran akan menyebabkan banjir," ungkapnya.
Sedangkan untuk SDM di BPBD, kata Haryadi tetap dimaksimalkan karena fungsi dari BPBD adalah fungsi komando, fungsi koordinasi, dan fungsi pelaksana.
Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas usai Terjatuh di Waduk Duta Mas, Diduga Mabuk Miras
"Nah yang kita mainkan adalah fungsi komando dan tentunya saya sebagai komandan di BPBD jika ada bencana tentunya semua unsur digerakkan seperti TNI, Polri, dinas terakait, Camat, Lurah, masyarakat, dan komunitas," terangnya.
Menurutnya, BPBD tetap siap siaga 24 jam dan tidak ada istilah hari libur karena bencana itu tidak memilih waktu sehingga phaknya sebagai badan yang menangani bencana harus tetap siap turun ke lapangan jika ada bencana terjadi.
Upaya koordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, dan RT, kata Haryadi juga sangat penting, sehingga ketika terjadi bencana bisa diketahui dimana jalur evakuasinya.
Yang sering terjadi di Kota Pontianak, katanya adalah air pasang atau banjir rob yang memang tidak boleh diremehkan lantaran itu juga merupakan ancaman, karena banyak warga seperti ibu-ibu dan anak-anak yang demam atau mengalami muntaber maka BPBD langsungber koordinasi dengan dinas kesehatan atau Puskesmas setempat.
"Biasanya kasus datangnya penyakit seperti muntaber saat air pasanga disebabkan rasa dingin yang ditambah lagi dengan rasa lapar karena tidak ada makanan, sehingga masuk angin dan selanjutnya demam," terangnya.
Jika ada yang sakit saat terjadinya bencana, kata Haryadi maka masyarakat bisa langsung menghubungi pihak BPBD yang kemudian pihaknya langsung menjemput warga yang sakit itu untuk dibawa ke rumah sakit, karena itu memang menjadi standar dari BPBD untuk membantu masyarakat.
Artikel Terkait
Ribuan Situs Web Judi Online hingga Investasi Ilegal Diselidiki Polri
Awal Februari, Sebanyak 140 Pemakanan di DKI Jakarta Gunakan Protokol Covid-19
Temuan Kerangkeng Manusia, Komnas HAM Periksa Bupati Langkat Nonaktif di Gedung KPK
Kemenhub Terbitkan SE untuk Pelaku Perjalanan WNI-WNA Via Pesawat Udara
Polda Sumut Naikkan Kasus Temuan Kerangkeng Bupati Langkat ke Penyidikan
Omicron Mengganas, KAI Batasi Tempat Duduk Penumpang KAJJ dan KA Lokal
Viral! Detik-detik Ibu Sengaja Lempar Anak Balitanya ke Kandang Beruang
Dugaan Pencabulan Anak Oleh Pelatih Futsal di Bogor Dikecam Menteri PPPA
Minyak Goreng di Sejumlah Retail Kosong, Begini Penjelasan Satgas Pangan
Seorang Pria Ditemukan Tewas usai Terjatuh di Waduk Duta Mas, Diduga Mabuk Miras