HALUAN KALBAR - Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Kabupaten Garut ternyata sudah sedemikian marak. Nyaris seluruh wilayah kecamatan di Garut saat ini sudah terpapar paham yang disebut-sebut lanjutan dari Darul Islam (di) ini.
Ditemui di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut, Ketua Tanfidziyah PCNU Garut, KH Atjeng Abdul Wahid atau Ceng Wahid, menyebutkan pihaknya terus memantau pergerakan kelompok NII di Garut.
Hasil pendataan di lapangan, ternyata pergerakan kelompok NII di Garut ini sudah terbilang marak dan mengkhawatirkan.
Baca Juga: Pria di Pondok Cabe Nekat Jambret HP Bocah, Alasannya untuk Bayar Kontrakan
Dari 42 kecamatan yang ada di Garut, saat ini 41 di antaranya sudah terpapar paham NII. Dengan kata lain, hanya 1 kecamatan di Kabupaten Garut yang saat ini belum terpapar paham NII.
"Sungguh sangat mengerikan, dari 42 kecamatan atau istilah di kami MWC (Majelis Wakil Cabang) yang ada di Garut, 41 di antaranya sudah terpapar paham radikal NII. Ini membuktikan bahwa pergerakan NII di Garut sudah sangat mengkhawatirkan dan benar-benar harus mendapatkan penanganan serius," kata Ceng Wahid, Jumat 21 Januari 2022.
Kenyataan ini, katanya sangat mengejutkan sekaligus memprihatinkan. Ini juga menunjukan betapa leluasanya kelompok NII ini melakukan pergerakan sehingga pahamnya bisa menyebar dengan massif hampir di seluruh wilayah di Garut.
Baca Juga: Terbitkan SE Baru, Pasien Omicron Diperbolehkan Isolasi Mandiri di Rumah
Diakuinya, pemerintah dan pihaknya pun telah kecolongan dengan kejadian seperti ini. Ia pun mengajak jajaran pemerintahan untuk sama-sama melakukan tindakan nyata guna menangani permasalahan yang dinilainya sudah sangat membahayakan ini.
"Pemerintah sudah kecolongan dalam hal ini. Harus diakui, jika kami juga merasa kecolongan. Makanya mari kita sama-sama melakukan langkah nyata untuk menangani permasalahan ini secara bersama-sama karena ini tak bisa dibiarkan," ujarnya.
Ia mengingatkan tentang bahayanya paham NII ini. NII yang tumbuh dan berkembang di Garut ini dinilainya merupakan kelompok radikal, tak ubahnya seperti kelompok Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (di/TII) yang telah melakukan pemberontakan di Indonesia dan Garut saat itu menjadi "sarang" kelompok ini.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Sopir Truk Tronton yang Melindas Kendaraan di Balikpapan
Bahkan Ceng Wahid menyampaikan jika NII yang saat ini tumbuh dan berkembang di Garut merupakan lanjutan dari di/TII sehingga tak kalah membahayakannya bagi keamanan negara. Tujuan NII dan di/TII pun dinilainya sama yakni ingin mendirikan negara Islam di dalam Negara Republik Indonesia.
Apa yang terjadi selama ini menurutnya sudah sangat cukup membuktikan keberadaan NII di Garut yang sudah semakin tumbuh dan berkembang sehingga benar-benar memerlukan perhatian serius semua kalangan terutama pemerintah.
Adanya ketegasan pemerintah dipercaya Ceng Wahid akan mampu menekan bahkan memberantas NII sebelum paham tersebut terus membesar dan kian membahayakan keamanan negara.
Artikel Terkait
Kasus Nelayan Bunuh Istri di Mempawah, Sebelumnya Pelaku sebut Korban Gantung Diri karena Sakit
Pria di Bekasi Setubuhi Anak Tirinya yang Masih di Bawah Umur
Pemda Wilayah Jabodetabek Diminta Kompak untuk Cegah Penularan Covid-19
Polri akan Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng
Mengerikan, Truk Tronton Tabrak Puluhan Kendaraan yang Berhenti di Lampu Merah di Balikpapan
Truk Tronton Tabrak Belasan Kendaraan di Balikpapan, 5 Orang Dikabarkan Tewas
Warga Bekasi Temukan Mayat Tanpa Identitas Mengambang di Saluran Irigasi
Polisi Tetapkan Sopir Truk Tronton yang Melindas Kendaraan di Balikpapan
Terbitkan SE Baru, Pasien Omicron Diperbolehkan Isolasi Mandiri di Rumah
Pria di Pondok Cabe Nekat Jambret HP Bocah, Alasannya untuk Bayar Kontrakan