HALUANKALBAR.COM - Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki menimbulkan korban jiwa. Lebih dari 7.800 orang meninggal dunia.
Bahkan, angka tersebut diprediksi terus bertambah. Pasalnya, tim Evakuasi hingga saat ini masih terus melakukan penggalian di puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa.
Kerja tim Evakuasi penuh tantangan, mengingat tidak hanya gempa yang menghancurkan 10 ribu bangunan, melainkan juga cuaca buruk di lapangan, seperti yang dilaporkan Reuters.
Baca Juga: Bawa 20 Kg Sabu, 2 Anggota TNI Ditahan di Pontianak
Termasuk juga ketersediaan alat berat untuk menggali reruntuhan bangunan yang terbatas. Sehingga, proses Evakuasi harus dibantu oleh warga setempat yang selamat.
Tim Evakuasi bersama warga selamat terus menggali puing-puing bangunan yang roboh. Mereka berharap masih bisa menyelematkan nyawa orang yang tertimbun.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pun telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi selama 3 bulan.
Baca Juga: Sadis! Gegera Hal Ini Ibu Muda di Madiun Bakar Bayi Hingga Tewas Di Atas Tungku Dapur
Pihaknya juga akan membuka hotel di pusat pariwisata Antalya untuk sementara menampung korban terdampak gempa.
Seperti diketahui, korban tewas akibat gempa di Turki naik menjadi 5.894 orang. Sedangkan lebih dari 34.000 orang di antaranya luka-luka.
Di Suriah, pemerintah setempat melaporkan bahwa jumlah korban terdampak gempa sekitar 1.932 orang.
Baca Juga: Kejagung Bakal Periksa Menkominfo Johnny Plate Besok Terkait Kasus BTS Kominfo
Lebih lanjut, korban Gempa Turki mengkritik langkah pemerintahnya lantaran proses Evakuasi yang dilakukan terbilang lamban.
"Tidak ada satu orang pun di sini. Kami berada di bawah salju, tanpa rumah, tanpa apa pun. Apa yang harus saya lakukan dan ke mana saya harus pergi?" kata Murat Alinak, penduduk Malatya yang rumahnya hancur.
Artikel Terkait
Langganan Gempa, Ini Sejarah Kerusakan Akibat Guncangan Gempa di Turki