Baca Juga: Waspada, Kompor Gas Picu Penyakit Asma dan Pernapasan
Mereka dipaksa bekerja di tambang dan pabrik demi menutupi kekurangan tenaga kerja, karena sebagian besar pria usia kerja dikirim ke medan perang di seluruh Asia dan Pasifik.
Kota dan situs prefektur memuji tambang Sado karena menunjukkan perkembangan teknologi pertambangan yang luar biasa sebelum dan sesudah industrialisasi.
Baca Juga: Persaingan Bisnis, Seorang Pria di Medan yang Sedang Mabuk Tuak Tembak Petugas Jaga Malam
Dalam sejarahnya, tambang Sado sempat menjadi produsen emas terbesar di dunia sebelum akhirnya ditutup pada tahun 1089, tetapi tidak disebutkan mengenai penggunaan pekerja Korea selama masa perang.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Korea Selatan Protes Rencana Jepang Masukkan Tambang Emas Pulau Sado sebagai Daftar Warisan Dunia"
Artikel Terkait
Viral Driver Ojol, Bekerja Sambil Gendong Anak Balitanya, Warganet: Asli Nangis
Ribuan Pencari Kerja Bakar Gerbong dan Blokir Lalu Lintas KA di India, Ini Penyebabnya
Viral Pasangan di dalam Mobil Fortuner yang Diduga Mesum di Parkiran Masjid, Begini Cibiran Netizen
18 Pegawai KPK Dikabarkan Terpapar Virus Covid-19, Begini Kondisinya
Belasan Murid SD di Buton Dihukum Mengunyah Sampah, Begini Nasib Gurunya
Persaingan Bisnis, Seorang Pria di Medan yang Sedang Mabuk Tuak Tembak Petugas Jaga Malam
Waspada, Kompor Gas Picu Penyakit Asma dan Pernapasan
Hari ini, Pasien Rawat Inap di RSDC Wisma Atlet Bertanbah 263 Orang
Seorang Warga di Riau Tewas Diamuk Kawanan Gajah Liar
3 Zodiak Ini Paling Pendendam dalam Cinta dan Persahabatan, Hati-hati!